Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Syafti Hidayat mengaku tidak habis pikir dengan perbedaan sikap antara Jokowi dengan anak buahnya.
"Ini pertanda komunikasi yang buruk antara presiden dan menterinya," kata Syafti saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/1).
Padahal semestinya, lanjut pria yang akrab disapa Uchok ini, jika menyangkut hajat hidup orang banyak, sebelum mengeluarkan pernyataan, Jokowi terlebih dahulu menyerap informasi dari para bawahannya, termasuk para menteri.
"Ini sangat sering sekali terjadi. Seharusnya hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi karena menyangkut nasib banyak orang," pungkas Syafti.
Hal ini diungkapkan mantan pendukung Jokowi ini menanggapi tentang janji Jokowi untuk menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) dan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mengangkat 17 ribu Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) menjadi PNS, yang seakan ditepis sendiri oleh Menteri Syafruddin.
Syafruddin menjelaskan THL-TBPP bukan diangkat sebagai ASN, melainkan melalui proses penerimaan Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
[rus]
BERITA TERKAIT: