Pengamat: Indonesia Barokah Dan Obor Rakyat Sama-sama Media Propaganda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 30 Januari 2019, 12:31 WIB
Pengamat: <i>Indonesia Barokah</i> Dan <i>Obor Rakyat</i> Sama-sama Media Propaganda
Direktur Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo (kanan)/RMOL
rmol news logo . Tabloid Obor Rakyat pada Pilpres 2014 dan Indonesia Barokah pada Pilpres 2019 sama-sama media propaganda yang sengaja didesain untuk kepentingan elektoral.

Begitu yang disampaikan Direktur Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo dalam diskusi media bertema "Indonesia Barokah Karya Jurnalistik Atau Media Opini?" di Hotel Peninsula, Jakarta, Rabu (30/1).

"Sama-sama media propaganda, media framing yang sengaja didesain untuk kompetisi elektroral dan momentumnya juga sama," kata pengamat politik itu.

Kesamaan lain, yakni keduanya dalam menyajikan laporan tidak cover both side alias tidak berimbang.

Kendati banyak kesamaan, lanjut Karyono, narasi tabloid Obor Rakyat lebih seram dibanding tabloid Indonesia Barokah.

Meskipun konten diambil dari berbagai kutipan narasumber yang telah dimuat oleh berbagai media, tabloid Indonesia Barokah masih bisa diverifikasi, sementara Obor Rakyat sangat sulit.

"Tabloid Obor Rakyat lebih prvokatif dibanding Indonesia Barokah. Tabloid Indonesia Barokah datanya masih bisa diverifikasi, meskipun tidak memenuhi ketentuan pers," pungkas Karyono. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA