Satu sisi, ada pandangan Jokowi sebagai calon presiden berpolitik atas pembebasan tersebut untuk meraih simpati elektoral di tiga bulan jelang coblosan Pilpres 2019.
Di sisi lain, Jokowi sebagai Presiden mendapat "perdebatan" di kalangan menterinya, khususnya Menkopolhukam Wiranto.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin sempat berkomentar soal pembebasan terpidana kasus terorisme Ustaz Abubakar Ba'asyir.
Menurut Ma'ruf langkah Presiden Jokowi itu sesuatu yang mengejutkan. Dan langkah besar untuk kemanusiaan.
"Ya itu saya kira sesuatu yang
surprise, suatu langkah jitu itu, kemanusiaan, memberikan semacam hadiah yang luar biasa karena orang sudah tua. Tentu saya kira langkah besar kemanusiaan untuk bisa membebaskan," kata Ma'ruf pekan lalu (Jumat, 18/1).
Belakangan, urusan rencana pembebasan Ba'asyir tampak sudah selesai.
Pemerintah lewat Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko berujar menunda pembebasan Ba'asyir. Sebab, Ba'asyir menolak tandatangani surat cinta tanah air.
[jto]