"Buat kami paslonlah super star yang harus diberikan frekuensi publik yang luas terkait urusan visi misi melalui forum debat capres," kata Direktur Komunikasi BPN Prabowo-Sandi Imelda Sari dalam keterangannya, Selasa (8/1).
Kemudian, soal adanya bocoran pertanyaan kepada capres-cawapres, Imelda menilai bahwa metode seperti itu terkesan seperti cerdas cermat.
"Sayang sekali jika debat pilpres dikesankan seperti cerdas cermat yang tiap jawaban ada nilai yang memerlukan bocoran atau contekan. Karena publik justru ingin melihat kemampuan dan spontanitas pemimpin dalam menjelaskan masalah bangsa." bebernya.
Di lain sisi, BPN mengakui bahwa Komisi Pemilihan Umum sudah bersusah payah dalam merangkai program debat capres.
Imelda justru menyayangkan ada pernyataan-pernyataan, misalnya seperti dilontarkan Arya Sinulingga, yang justru membuat gaduh menjelang pelaksanaan debat capres.
"Sengkarut pendapat dan statement menjelang debat capres bisa-bisa justru mereduksi makna debat capres yang sudah susah payah dirancang KPU," jelasnya.
[wah]