Praktis hal ini membuat kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi geram.
"Kepada Arya Sinulingga, apa anda pernah hadir dalam rapat dengan KPU? Jangan asal bicara dan ngawur," ujar Direktorat Media dan Komunikasi BPN Prabowo-Sandi, Imelda Sari dalam keterangannya, Selasa (8/1).
Imelda tidak mengetahui kesepakatan soal daftar pertanyaan. Padahal dirinya hadir dalam dua kali rapat tanggal 26 dan 30 Desember 2018 di KPU membahas moderator pada debat pertama dan siapa yang menyampaikan visi misi pada 9 Januari.
"Itupun deadlock untuk urusan siapa yang menyampaikan visi misi karena Kubu TKN bersikukuh pada Timses dan kami melihat penting Paslon yang langsung sampaikan visi misi," tegasnya.
Sambung dia, ada moderator yang dicoret, panelis yang dicoret dan visi misi yang harusnya difasilitasi KPU justru dibatalkan.
Kader Demokrat ini menegaskan biar publik yang menilai. Menurutnya, tidak pernah dalam dua kali pertemuan yang dihadirinya tersebut dibahas urusan daftar pertanyaan.
"Jadi bicara dengan fakta bukan dengan framing anda. Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak sependapat urusan daftar pertanyaan diberikan, karena saya percaya jam terbang dan kemampuan para capres dan cawapres," pungkas Imelda.
[rus]