Ketua Presidium Jaringan Kativis 98, Willy Prakasa mengatakan, ini adalah kode keras dari Andi Arief kepada Prabowo-Sandi bawah mereka akan kalah di Pilpres nanti.
Willy menyakini, wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat itu pasti sudah punya data-data soal kekalahan Prabowo-Sandi, sehingga dia menyarankan "boikot" Pilpres.
"Saran Andi itu bukan soal kecurangan, tapi terkait angka-angka kekalahan Prabowo-Sandi sudah jelas di depan mata. Dan Andi melihat sudah tidak ada gunanya melakukan apapun, sebab elektabilitas sudah tidak bisa dikatrol dengan apapun," tutur Willy, yang beberapa waktu lalu menyatakan dukungan kepada petahana Joko Widodo, Senin (7/1).
Tambah Willy, jika Prabowo-Sandi sampai mengikuti saran tersebut, maka sejarah yang akan mencatat bahwa di Indonesia ada pasangan capres-cawapres pengecut, mundur sebelum bertarung.
"Ya jadi catatan sejarah bangsa ini. Saran saya, walaupun sudah tahu dan sadar bakal kalah, Prabowo-Sandi tidak usah gubris saran Andi Arief itu," tutupnya.
Andi Arief sebelumnya mengusulkan kepada Prabowo agar bertanya pada rakyat apakah harus terus mengikuti Pilpres. Pasalnya, dia merasakan ada keanehan sistematis pada pemilu kali ini.
[rus]