Ini kisah nyata tentang percintaan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto.
Di awal reformasi, Prabowo sempat bermukim di Yordania selama beberapa tahun.
Yang ikut menemani Prabowo tinggal di Amman, Yordania, adalah Ustad Sambo yang mengajari Prabowo ngaji sepanjang di Yordania, lalu Edhy Prabowo.
Prabowo tekun belajar ngaji.
Walau dalam percakapan sehari-hari, Prabowo memang fasih menggunakam bahasa Arab.
Tapi di sela-sela waktu luangnya di rumah, atau setelah belajar mengaji, salah satu yang pernah dicurhatkan Prabowo kepada Ustad Sambo adalah tentang perasaan rindu Prabowo pada Titiek Soeharto.
"Saya rindu Titiek. Dan kemanapun saya pergi, saya tidak akan pernah melupakan Titiek karena dia ibu dari anak saya," kata Prabowo.
Banyak cerita yang penulis dengar tentang bagaimana kuatnya perasaan cinta Prabowo pada Titiek. Dan ikut mendoakan yang terbaik bagi keluarga ini.
Mungkin satu waktu mereka dipersatukan kembali. Lalu Titiek bersedia tinggal di Hambalang, yang lokasinya di kaki pegunungan.
Jadi Prabowo tidak membutuhkan perantara untuk mengungkap isi hatinya pada seorang wanita yang begitu dalam luar biasa dicintainya selama puluhan tahun:
"
Aku tresno karo kowe atau kalau mau lebih keren
je t'aime".
[***]