"Tentu hal ini berdampak kepada semakin menderitanya masyarakat khususnya para petani karet dan kelapa sawit," ujar anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Anggawira dalam keterangannya, Rabu (26/12).
Anggawira juga mengkritisi saran Jokowi agar petani sawit maupun karet beralih menanam jengkol.
"Ini
kan ironis sekali, ketika harga sawit anjlok malah petaninya disuruh tanam jengkol. Itu menunjukkan ketidakmampuan pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Seharusnya pemerintah buat rencana kebijakan merespons hal ini," ujar Ketua Badang Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) ini.
Makanya, kata dia menekankan, perlunya memilih presiden yang memiliki pemahaman intelektual yang baik serta berpihak pada rakyat.
"Makanya April 2019 kita ganti Pak Jokowi dengan Pak Prabowo yang bisa memberikan solusi terhadap permasalahan. Agar tercipta ekonomi yang stabil dan memberikan kemakmuran sebesar-besarnya bagi masyarakat," tutupnya.
Harga jual karet petani saat ini tercatat jatuh di kisaran Rp 6.000 per kilogram sedangkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit jatuh hingga menyentuh angka 400-500 rupiah per kilogram.
[wid]
BERITA TERKAIT: