Data itu sesungguhnya muncul berdasarkan analisis Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh memastikan, 31 juta data yang mereka serahkan tersebut tidak keluar dari DP4 yang sudah ada. Artinya, bukanlah DPT baru.
"Ingin saya tegaskan, tidak ada DPT baru yang kami kirimkan," ujar Zudan dalam diskusi bertajuk "Pilpres Jujur dan Adil, Ilusi atau Harapan?" di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto Nomor 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
Pembicara lain, peneliti senior LIPI, Siti Zuhro; Wakil Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati; Wakil Direktur Data dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Nur Iman Santoso; dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta.
Perlu diketahui, baru-baru ini Dirjen Dukcapil menyerahkan 31 juta data warga yang telah melakukan perekaman KTP-el, namun belum masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Jelas Zudan, 31 juta data yang disampaikan ke KPU itu merupakan hasil analisis atas 185 juta DPT. Adapun data yang mereka sampaikan tersebut bisa saja digunakan oleh KPU, bisa juga tidak.
"Dari hasil analisis kami yang ada dalam DP4 itu, 31 juta kita belum masuk dalam DPT. Ini adalah hasil analisis berdasarkan DP4. 31 juta ini adalah data yang ada di dalam DP4," tutupnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: