Sebelum Andika masuk, Danpaspampres dipegang oleh Mayjen TNI Doni Monardo. Dia punya sekretaris pribadi (Spri) bernama Partono.
Saat Andika menggantikan Doni, posisi Partonio tidak bergeser. Dia tetap menjadi Spri. Kali ini untuk Andika Perkasa.
Usut punya usut, ternyata belasan tahun silam, sebelum bertugas di Markas Paspampres, Partono pernah bertugas sebagai Spri di Kodam Jaya.
Atasan dia kala itu, adalah Pangdam Jaya Mayjen TNI AM Hendropriyono.
Dengan kata lain, saat dipindah ke Markas Paspampres dia menjadi bawahan dari menantu mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN), yang tak lain adalah Andika Perkasa.
Partono pun diolok oleh rekan-rekannya sebagai barang warisan alias stok lama. Sebab dia terus-menerus jadi Spri untuk ayah mertua hingga menantu yang berdinas di TNI.
Diam-diam Partono sempat curhat kepada mantan Pangdam Jaya yang juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman.
Kepada Marciano, Partono minta dipindah ke BIN. Permintaan itupun dikabulkan.
"Partono diledek soalnya. Teman-temannya bilang, kamu tuh barang warisan ya. Mosok jadi Spri melulu, dari bapak mertua sampai ke menantunya, kamu melulu spri-nya. Teman-temannya bilang, orang-orang kalau ngasih warisan itu uang atau harta benda. Ini warisannya malah Spri kayak Partono,†ujar Marciano Norman kepada
Kantor Berita Politik RMOL, dalam sebuah pertemuan.
“Akhirnya karena memang dia mau ke BIN, ya sini saya tampung,†tukasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: