Sebaran poster bergambar Jokowi mengenakan busana yang lazim dipakai raja di Pulau Jawa dan lambang PDIP, disebut Sekjen Perindo Ahmad Rofiq sebagai sebuah upaya kampanye hitam atau
black campaign.
Selain itu, sambung Rofiq, sebaran itu tidak menghargai adat ketimuran.
"Kami mengutuk keras atas poster ini karena tidak menghormati norma-norma dan etika ketimuran," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu di Jakarta, Rabu, (14/11).
Rofiq menilai ada upaya dari kubu lawan untuk menurunkan pamor Joko Widodo yang berlaga di Pilpres 2019.
"Bagaimana pun ini bagian dari
black campaign. Saya tidak menuduh, tapi siapa lagi yang melakukan itu?" kata Rofiq.
Dia mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas aktor intektual penyebar poster tersebut. Apalagi, peristiwa ini telah meresahkan masyarakat.
"Polisi harus mengusut tuntas siapa pelakunya ini karena sudah sangat meresahkan dan memecah belah rakyat," tandasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: