Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai bahwa publikasi yang dilakukan Demokrat justru akan merugikan partai itu sendiri.
"Seharusnya bagaimana sikap tadi itu tidak dibaca oleh publik yang menimbulkan
distrust pada partai. Justru rugi partai. Kok kamu
double standard? Kan gitu, ini nggak bagus dong, bohongi kita," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).
Wanita yang akrab disapa Wiwik itu juga menyayangkan alasan sikap Demokrat tersebut diumumkan, yaitu karena takut tidak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen.
Sebab, sambungnya, ketakutan itu tidak hanya dirasakan Demokrat semata, melainkan juga seluruh partai peserta pemilu.
“Tapi yang menjadi kekhawatiran adalah ketika partainya mendukung capres-cawapres, lalu sama sekali tidak diperhitungkan oleh konstituennya, oleh dapil, kan bahaya," tutur Zuhro.
[ian]
BERITA TERKAIT: