Anggota Fraksi PDIP Alex Indra Lukman menilai, minimnya sarana perpustakaan ini bertolak belakang dengan dana pendidikan dan beasiswa yang digelontorkan Pemerintah. Dana pendidikan yang disediakan menjadi Rp 400 triliun. Beasiswa juga sangat banyak.
“Soal pendidikan, saya baca angka-angkanya luar biasa. Niatnya sangat mulia, memberikan beasiswa kepada putra-putri terbaik kita. Seperti (beasiswa) Bidik Misi, itu penerimanya 471 ribu mahasiswa lebih. Kemudian ada juga LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), yang jumlahnya saya yakin banyak juga. Tapi, niat mulia ini harus didukung dengan sarana (perpustakaan, red),†kata Alex dalam rapat Panja Badan Anggaran (Banggar) mengenai RAPBN 2019 bersama Pemerintah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10).
Kata Alex, tujuan pemberian beasiswa adalah agar negara dapat menghasilkan sumber daya manusia yang andal dan bermutu. Tujuan tersebut tidak akan tercapai jika tidak ditunjang sarana seperti perpustakaan yang memadai. Sebab, para generasi muda akan kesulitan mencari referensi berkualitas.
“Mereka butuh bacaan bermutu, baik cetak maupun digital. Bukan
hoax tahu cuma membaca sepenggal judul berita saja. Nah, di mana dapatkan itu? Ya salah satunya perpustakaan,†katanya.
Untuk itu, dia meminta pemerintah dapat membangun banyak perpustakaan. Sebab, keberadaan perpustakaan masih minim dan terbatas. Apalagi di daerah. Saat melakukan kunjungan, Alex menemukan fakta bahwa ada kampus belum memiliki perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan mereka.
Dia pun meminta Pemerintah mempermudah izin jika ada kampus yang mau membangun perpustakaan secara mandiri. Pemerintah tidak boleh menghalang-halangi. Izinnya harus dipermudah.
“Tolonglah, kalau ada universitas bangun perpustakaan, mohon dipermudah. Di dapil saya, Sumatera Barat, kami ingin melakukan itu. Sebab di sana, kami belum punya perpustakaan modern. Jadi kalau ada universitas ingin bangun perpustakaan, mohon uluran tanganlah Kementerian Ristek Dikti,†katanya.
[ian]
BERITA TERKAIT: