Dia datang untuk meminta masukan dari Buya Syafi’i agar kelak saat terpilih tetap menjaga kemajemukan.
“Jangan sampai ada kelompok-kelompok yang didiskriminasi, tidak diberikan pelayanan,†tutur Ma’ruf menirukan pesan Buya Syafi’i kepadanya, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Buya Syafi’i, sambung Ma’ruf, juga berpesan agar dirinya tidak sekadar membawa jargon Islam Nusantara selama pilpres. Sebab, ada Muhammadiyah yang menyerukan Islam Berkemajuan.
“Karena itu saya akan selalu membawa bukan hanya Islam Nusantara, tapi juga Islam Berkemajuan,†ucap mantan Rais Aam PBNU itu.
Selain itu, Buya Syafii juga berpesan agar agama selalu menjadi panduan moral dalam berpolitik. Bukan sebatas kendaraan untuk mencapai tujuan.
“Jadi agama jangan dijadikan kendaraan. Politik yang harus menjadi kendaraan moral. Idealnya begitu,†sambung Ma’ruf.
Terakhir, lanjutnya, Buya Syafi’i juga berpesan agar konflik di Arab tidak dibawa ke Indonesia. Pilpres harus digelar secara damai tanpa ada hujat-menghujat.
[ian]