Demikian disampaikan Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto Emik. Sgy, demikian ia disapa, mengatakan Pilpres berbeda dengan Pilgub DKI yang pernah diikuti Sandiaga.
Sgy mengatakan saat pilgub Jakarta, Sandi keliling ibukota tapa henti dan akhirnya bisa memenangkan pertarungan. Dinamika Pilpres berbeda, meskipun blusukan seantero nusantara hasilnya tidak akan sama.
"Indonesia terlalu luas. Tanpa dukungan kerja tim dan masyarakat akan sulit Sandiaga Uno bisa menang Pilpres," katanya.
Sebelumnya otokritik disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief. Dia menyebut Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang berpasangan dengan Sandiaga kurang serius menjadi presiden.
"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkempanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," cuit Andi di akun Twitternya, @AndiArief_, Jumat 12 Oktober 2018.
Andi mengingatkan pilpres memilih presiden. Ia khawatir bila Prabowo tak gesit dengan keliling ke Indonesia dengan aktif, maka sulit untuk menang.
"Kalau Pak Prabowo agak males-malesan, kan gak mungkin partai pendukungnya super aktif," lanjut Andi.
[dem]
BERITA TERKAIT: