Survei LSI: PDIP Dan Jokowi Paling Konsisten Perjuangkan Pancasila

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 04 Oktober 2018, 19:38 WIB
Survei LSI: PDIP Dan Jokowi Paling Konsisten Perjuangkan Pancasila
Jokowi dan PDIP/Net
rmol news logo Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menguji persepsi publik soal partai politik yang menurut masyarakat paling konsisten memperjuangkan Pancasila.

Hasilnya, sebanyak 36,8 persen menyatakan PDI Perjuangan sebagai partai yang konsisten memperjuangkan Pancasila. Disusul Partai Golkar (18,7 persen), Partai Gerindra (11,8 persen), Partai Demokrat (8,6 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (6,5 persen), dan partai lainnya 7,1 persen. Sementara terdapat 10,5 persen yang tidak menjawab.

"Untuk capres 2019, publik menilai Jokowi paling konsisten memperjuangkan dan mempertahankan Pancasila. Sebanyak 65,8 persen menyatakan Jokowi sebagai capres yang paling diyakini konsisten tanpa kompromi memperjuangkan dan mempertahankan Pancasila. Sebanyak 28,7 persen menyatakan Prabowo Subianto sebagai capres yang paling diyakini konsisten tanpa kompromi memperjuangkan dan mempertahankan Pancasila," papar peneliti LSI Rully Akbar dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Pemuda, Jakarta, Kamis (4/10).  

Penelitian LSI juga mencatat bahwa publik merindukan kedudukan Pancasila yang semakin kuat. Sebanyak 72,6 persen menyatakan khawatir jika dukungan terhadap Pancasila terus menurun, sebanyak 7,5 persen menyatakan tidak khawatir, 6 persen menyatakan biasa saja, dan 13,9 persen menyatakan tiddak tahu atau tidak jawab.

"Dalam waktu 13 tahun publik yang pro Pancasila menurun 10 persen. Pada tahun 2005, pro Pancasila sebanyak 85,2 persen turun menjadi 81,7 persen pada 2010. Di tahun 2015, pro Pancasila turun lagi menjadi 79,4 persen, dan tahun 2018 pro Pancasila berada di titik terendah selama 13 tahun terakhir di angka 75,3 persen," jelas Rully.

Sebaliknya dalam waktu 13 tahun, publik yang pro NKRI bersyariah naik sebanyak 9 persen. Pada tahun 2005, pro NKRI bersyariah sebanyak 4,6 persen, tahun 2010 sebanyak 7,3 persen, tahun 2015 sebanyak 9,8 persen. Dan sekarang pro NKRI bersyariah di angka 13,2 persen.

Publik menginginkan Pancasila menguat lantaran sebanyak 27,5 persen menyatakan hanya Pancasila yang dapat membuat pulau dan provinsi yang didominasi agama minoritas tidak ingin memisahkan diri dari NKRI.

Sebanyak 23,3 persen menyatakan Pancasila terbukti ampuh merekatkan keberagamanan Indonesia, sebanyak 17,8 persen menyatakan khawatir dengan bangkitnya sektarianisme dan paham yang berlandaskan agama tertentu yang mendiskriminasi warga negara atas dasar agama. Sementara 14,6 persen menganggap Pancasila adalah miniatur budaya Indonesia.

"Mayoritas publik, sebanyak 70,7 persen menyatakan 80-89 persen masyarakat mendukung realisasi Pancasila. Sebanyak 15,2 persen menyatakan didukung oleh 51-81 persen masyarakat. Dan sebanyak 6,7 persen menyatakan didukung oleh 90-100 persen masyarakat," demikian Rully. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA