Pada 11 September 2018,
Asia Sentinel memposting berita dengan judul "Indoensia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy'. Bukti dari postingan itu tersimpan dalam web.archive.org per tanggal 12 September 2018. Postingan itu bisa diakses
di sini.
Tanggal 14 September 2018,
Asia Sentinel memposting berita dengan judul yang sama, lalu kemudian menghapus berita tersebut. Bukti dari postingan tersebut tersimpan dalam web.archive.org per tanggal 15 September 2018 setelah berita itu kembali dihapus, dengan tautan
seperti ini.
Kemudian pada 16 September 2018,
Asia Sentinel mengganti judul dan isi berita dan diposting pada dasboard berita yang tertanggal 11 September 2018 seperti link
berikut ini.
Perubahan judul itu, awalnya "Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy" menjadi "UPDATE: Asia Sentinel Story on Indonesian Corruption Goes Viral".
Menurut Didik L Pambudi, ulah licik digital
Asia Sentinel itu kurang memperhitungkan bahwa setiap konten yang diposting di sebuah website secara otomatis akan disimpan oleh web.archive.org.
"Dalam dunia IT jejak digital sulit dimanipulasi. Berbohong adalah cara terbodoh untuk mengelabui sebuah informasi berbasis IT.
Asia Sentinel adalah contoh konkritnya. Mereka takut hadapi gugatan," terangnya, Senin (17/9).
Temuan Partai Demokrat membuktikan bahwa
Asia Sentinel adalah portal berita propaganda dan hoax yang gunakan dengan cara licik dan murahan untuk tujuan tertentu.
"Demikian kami berharap publik cermat dalam menerima informasi dan jangan terkecoh dengan sebuah berita berbahasa Inggris dan langsung menganggap sebagai sebuah kebenaran," ujar Didik L Pambudi.
[rus]
BERITA TERKAIT: