Kaum Santri Mampu Rawat Keagamaan Dan Keindonesiaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 13 September 2018, 19:05 WIB
Kaum Santri Mampu Rawat Keagamaan Dan Keindonesiaan
Santri/Net
rmol news logo Santri merupakan generasi yang tumbuh di lingkungan pondok pesantren. Kaum santri bukan saja hanya dididik ilmu agama tapi juga ilmu pengetahuan umum.

Pengamat kebijakan pemerintah, Sarbini mengatakan seorang santri juga disiapkan menjadi generasi modern dan relijius.

"Mampu menjaga dan beradaptasi dengan zaman serta merawat zaman sesuai dengan nilai- nilai keagamaan dan keindonesiaan," ujar Sarbini, yang juga mantan aktivis FKSMJ 98, dalam keterangannya, Kamis (12/9).

Sebelumnya, kata Sarbini, kaum santri dianggap genarasi kelas dua. Dididik di lingkungan pesantren juga dianggap sebagai anak buangan.

Namun, lanjut Sarbini, hal itu tidak berlaku untuk era sekarang. Pesantren telah menjadi rujukan pendidikan agar generasi mampu menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan dan ancaman kebudayaan maupun teknologi.

"Pendiri bangsa ini sebagian besar adalah berlatar belakang santri yang mampu mengobarkan api perlawanan terhadap penjajah," ungkap Sarbini yang juga mantan santri ini.

Diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengelar peringatan Hari Santri Nasional 2018, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, 22 Oktober 2018 mendatang. Kali ini, Hari Santri diperingati dengan tema Dedikasi Santri untuk Indonesia Mandiri.[lov]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA