Pasalnya, hampir satu tahun yang lalu, beredar foto pertemuan antara Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Lukas Enambe.
Info yang tersebar, berdasarkan rilis Komnas HAM, Lukas Enembe salah satunya menyebutkan dalam pertemuan itu dipaksa menandatangani surat komitmen untuk memenangkan Presiden Jokowi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dan PDIP pada Pilkada 2018.
Menurut pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie, sangat wajar jika Lukas Enambe kini berpihak ke Jokowi.
"Nah, memang Lukas Enembe melihat peluang Jokowi lebih besar serta Papua merupakan provinsi yang menjadi perhatian serius Jokowi," ungkap Jerry.
Dalam politik, Jerry menganggap hal tersebut biasa. Namun ketika terjadi nuansa paksaan kepada Lukas Enambe tentu tidak bisa dibenarkan secara hukum dan keadaban.
"Jika keberpihakan Lukas ke Jokowi itu karena desakan dan tekanan politis maka itu kurang etis, tidak dibenarkan," imbuhnya.
Sambung dia jika memang ada skenario lobi dari partai pendukung Jokowi seharusnya Demokrat cepat mengantisipasi.
"Ini akan menjadi bom waktu bukan saja di Pilpres bahkan ke pileg juga. Ini jelas miscommunication dari Demokrat yang gagal merangkul kadernya," pungkas Jerry.
[rus]
BERITA TERKAIT: