"Jokowi berat bisa menang di Pilpres 2019. Puluhan juta pengangguran yang terorganisir tidak akan memberikan suaranya ke Jokowi," kata Ketua Pusat Komite Persatuan Nasional-Ganti Presiden (KPN-GP) 2019, Yudi Syamhudi Suyuti, Jumat (24/8).
Jokowi terbukti tidak mampu mewujudkan janji kampanye menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Yang terjadi malah masuknya imigran gelap atau tenaga kerja ilegal secara besar-besaran dari China.
"Atas kegagalan Jokowi, kaum pengangguran ditambah para pelaku ekonomi dan rakyat banyak yang ingin perubahan akan menegaskan sikap politiknya ke Prabowo-Sandi sebagai pemimpin yang diharapkan," kata Yudi.
Pengangguran adalah salah satu fundamental dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Jika sumber-sumber produksi ekonomi dibangun dan diperkuat secara massif dengan target membuka lapangan kerja besar-besaran maka modal, sumber-sumber kemakmuran dan pasar akan bergerak secara kuat.
Sebaliknya, jika sumber-sumber produksi semakin hari semakin lemah, pengangguran akan bertambah banyak yang pada akhirnya memicu naiknya angka kriminalitas, bunuh diri, kesengsaraan hingga berpotensi terjadinya kerusuhan besar-besaran.
"Apalagi jika bersamaan dengan terjadinya krisis ekonomi. Dari sinilah, kaum pengangguran yang terorganisir membutuhkan tempat aspirasi politiknya, dimana suaranya akan diberikan pada Pilpres 2019," tukasnya.
[lov]
BERITA TERKAIT: