Politisi PDIP Effendi Simbolon menilai demokrasi dengan suara terbanyak hanya untuk orang yang berduit.
Menurutnya yang diinginkan masyarakat buka demokrasi banyak-banyakan suara tetapi demokrasi musyawarah.
"Kita ingin demokrasi yang berciri Indonesia, kalau sistem dengan suara terbanyak, ya mohon maaf itu cuma buat orang yang punya uang saja," kata Effendi di UP2U Cafe, hotel Ibis, Cikini, Jakarta, Jumat (13/7).
Dia menegaskan dengan adanya saksi yang harus dibayar dan kampanye yang memerlukan biaya maka hanya kalangan berduitlah yang bisa maju dan berkampanye di pemilihan.
"Ada yang bilang, bisa nggak punya uang maju, ya coba saja, kirim doa saja yang banyak," selorohnya.
Menurut Effendi sistem nomor urut seperti pada Pemilu 1999 dan 2004 lebih demokratis dibanding banyak-banyakan suara.
"Itu saya kira lebih berciri Indonesia, caleg terpilih tidak bisa melawan keputusan partai. Kalau sekarang mentang-mentang dipilih dengan suara terbanyak bisa," pungkasnya.
[nes]
BERITA TERKAIT: