Teranyar, pertemuan dilakukan pada Minggu (8/7) malam. Selam 1 jam 50 menit, keduanya membahas beberapa hal strategis.
Hal itu sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderap DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (9/7).
“Yang dibahas terkait hasil kunjungan Presiden Bank Dunia, Persiapan Asian Games, berbagai agenda strategis bangsa dan negara, termasuk pelaksanaan pileg dan pilpres,†kata Hasto.
Dijelaskan Hasto bahwa pertemuan itu sekalian menepis anggapan bahwa hubungan Megawati dan Jokowi sedang buruk. Kata dia, Megawati dan Jokowi merupakan tokoh yang saling melengkapi dan satu kesatuan.
Mega sangat kokoh dalam prinsip dan berpolitik dengan keyakinan untuk rakyat. Sementara Jokowi memiliki kemampuan teknokratis, serta model kepemimpinan yang membangun dialog, merangkul, dan terus membumikan Pancasila dalam tradisi kepemimpinan yang turun ke bawah, atau merakyat.
“Kedua pemimpin bangsa tersebut, dengan demikian, saling melengkapi, bersinergi, dan disatukan oleh emotional bonding (ikatan emosional) dengan Bung Karno, Proklamator, dan Bapak Bangsa Indonesia,†tukasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: