Kalah Pilkada, Fahri Sarankan Sohibul Mundur Teratur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 28 Juni 2018, 15:37 WIB
Kalah Pilkada, Fahri Sarankan Sohibul Mundur Teratur
Fahri Hamzah/RMOL
rmol news logo . Kekalahan sejumlah calon kepala daerah yang diusung PKS tidak bisa dilepaskan dari gaya kepemimpinan M. Sohibul Iman sebagai Presiden PKS. Sebagai pimpinan Sohibul tidak mengikuti rasionalitas kader.

Begitu penilaian politisi senior PKS, Fahri Hamzah kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6).

Menurut dia kultus pimpinan dalam tubuh PKS semakin kuat sehingga keterbukaan hilang.

"Pilkada Jawa Barat itu paling tragis. Sewaktu kader-kader PKS deklarasikan Demiz (Dedi Mizwar)-Syaikhu saya langsung bilang 'menang telak..!'. Tapi manuver elite PKS mengalahkan akal sehat," kata Fahri.

Demiz, sebut Fahri, yang telah mendampingi Ahmad Heryawan sebagai wakil gubernur selama lima tahun, malah ditinggal hanya karena ada sedikit salah paham antara Demiz dengan Partai Gerindra. Akibatnya, Demiz merapat mencari tiket ke Partai Demokrat.

"Harusnya PKS sebagai partai dakwah menyatukan dan mencari jalan tengah. Toh, Demiz sudah seperti kader PKS. Eh, malah memecah. Suara pecah dan kalah! Tragis!" jelasnya.

Fahri yang juga menjabat wakil ketua DPR RI itu mengaku kenal Demiz dan Sudrajad sejak masih aktif di TNI, dan keduanya besar di pentas PKS. Mestinya, pertarungan keduanya tidak perlu karena akan mubazir.

"Tapi kekonyolan elite PKS membuatnya bertarung dan hasilnya adalah basis suara keduanya pecah dan kalah! Saya tahu lebih detail dan ini enggak enak disebutkan, sebab merupakan jeroan kekonyolan," cetusnya.

Karena itu, Fahri menyarankan agar pimpinan PKS introspeksi diri dan jangan mencari-cari pembenaran terus. Partai adalah organisasi manusia, dan bagi dirinya kekalahan di Jabar itu menyakitkan, setelah sekian lama menjaga kursi Aher dalam suasana mencekam.

"Dua periode kita jaga Jawa Barat di tangan kader inti. Sekarang hilang. Merayu Demiz untuk mau mendampingi Aher itu perjuangan, dan itu pengorbanan demi yang tidak bisa saya lupakan. Dia (Demiz) pahlawan PKS! Mau muji apa? Stop cari pembenaran! Stop!" katanya.

Fahri pun mengajak pimpinan PKS untuk kembalilah ke jalan dakwah yang penuh hikmah, ke jalan akal dan nurani yang lembut. Pimpinan PKS harus berlapang dada dan akal yang luas serta budi pekerti yang tinggi menjulang.

"Jika tidak mendingan mundur teratur. Kasian kader dan rakyat jadi korban," tegas anggota DPR dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA