Ia mengungkapkan, dirinya pernah bertemu dengan kedua kandidat calon Presiden Turki, salah satunya yakni Erdogan. Fahri menilai dalam pertemuannya tersebut, Erdogan lebih jauh lebih fleksibel dan mengutamakan kemampuannya untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa bisa bekerja lebih baik.
"Itulah yang kemudian menyebabkan Erdogan terpilih, tetap memang Erdogan itu pecah dengan partai lamanya yaitu partai refah yang didirikan oleh Erbakan, karena itu tadi perbedaaan gaya dan cara melihat situasi," kata Fahri kepada Wartawan, Senin (25/6)
Ia menuturkan, Erdogan yang terpilih kembali menjadi pemimpin Turki merupakan hal sangat tepat.
"Erdogan merupakan sosok yang mahir dalam politik, berbeda dengan pendahulunya," tuturnya
Untuk diketahui, Erdogan meraih lebih dari 50 persen suara dalam pemilu Presiden.
Sementara partai Erdogan yakni Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkoalisi dengan Partai Gerakan Nasionalis (MHP) mendapatkan 45 persen suara. Hingga total perhitungan suara hingga hari ini (25/6) sebanyak 97 persen.
[fiq]
BERITA TERKAIT: