Turut hadir, sejumlah menÂteri dan pejabat tinggi negara, yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala BIN Budi Gunawan, Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Selain itu hadir pula Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno.
Dalam Haul Bung karno, Mega mengucapkan terima kasih secara khusus kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin. Menurut Mega, selama ini warga Nahdliyin bersama Keluarga Besar Presiden pertama RISoekarno secara konsisten menjalankan tradisi haul atau peringatan hari wafat Bung Karno.
"Saya berterima kasih keÂpada seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya kepaÂda keluarga besar Nahdliyin yang bersama-sama dengan kaum Soekarnois telah selalu menjadi tradisi haul," ujar Mega.
Mega menilai, haul Bung Karno merupakan tradisi kulÂtural sekaligus keagamaan. Sebab, peringatan tersebut dilakukan oleh seluruh pengiÂkut Soekarno, atau biasa disebut kaum Soekarnois, dan warga Nahdliyin.
Hal itu tidak mengherÂankan mengingat kedekatan Soekarno dengan para tokoh Nahdlatul Ulama, yakni Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan Kiai Wahid Hasyim.
"Untuk itulah tradisi Haul Bung Karno menjadi sebuah tradisi kultural dan keagamaan. Artinya, menjaga tradisi keindonesiaan kita," kata Mega
Acara haul ke-48 Bung Karno diisi dengan Pengajian Kenduri 1001 Tumpeng, tausiyah oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, pemÂbacaan Yasin dan tahlilan.
Selain Said Aqil Siradj, hadirbeberapa tokoh Nahdlatul Ulama, antara lain Kiai Nurul Huda Jazuli, Kiai Zaenuddin Jazuli dan Kiai anwar Iskandar. Hadir pula Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno. ***
BERITA TERKAIT: