Di bulan suci Ramadhan, bukannya puasa, oknum jahat melancarkan agresi fitnah. Gencar. Non-stop. Sudirman-Ida difitnah melakukan perzinaan di Novotel Simpang Lima Semarang.
Ida Fauziyah menangis. Fitnahnya menyakitkan. Seorang ibu menitikan airmata. Pilkada Jateng ternoda praktek amoral. Kotor. Halalkan semua cara. Termasuk cara jahat.
Heartless enemies mempraktekan modern-day Machiavellianism psychology, "a cynical disregard for morality, and a focus on self-interest and personal gain."
Bagai batu karang, Sudirman Said tegar. Dia target bully. Berkali-kali dihantam fitnah dan hoax.
Serangan terakhir, video tiga pemuda Slatri. Mereka berkata, Sudirman Said orangnya angkuh, sombong dan ngga kenal saudara. Padahal, Sudirman Said is one of the nicest person on earth. Sama seperti Anies Baswedan, dia ramah sekali. Down to earth.
Kemarin siang, Sudirman Said mengupas tuntas skenario rekayasa di balik video itu. Target rekayasa video itu merusak basis suara Brebes. Ketiga pemuda mengaku disuruh "Sekjen Partai Tertentu".
"Inisialnya 'H'. Selain itu, mereka bekerja di kantor partai dari petahana," kata Sudirman Said. The End.
[***]
Penulis adalah kolumnis dan aktvis Komunitas Tionghoa Anti-Korupsi (Komtak)