Begitu dikatakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (19/6).
"Dari penelusuran IPW di sejumlah daerah dimana Pati Polri ikut Pilgub muncul kesan kekecewaan terhadap kepolisian yang dinilai sangat arogan mengambil jatah birokrat sipil Depdagri,†jelasnya.
Dari hasil penelitiannya, berbagai kelompok masyarakat geram lantaran Polri makin arogan dan jauh dari kesan profesional.
Hal itu membuat masyarakat khawatir jajaran kepolisian tidak akan netral dalam gelaran Pilkada serentak 2018.
“Terutama di daerah yang diikuti pasangan calon dari kepolisian,†ujarnya.
Adapun, Perwira Tinggi Polri yang maju dalam Pilkada 2018 antara lain Irjen Purn Anton Charliyan berpasangan dengan Tubagus Hasanudin bertarung di Pilkada Jawa Barat, mereka hanya diusung oleh satu partai politik yaitu PDIP.
Irjen Purn Murad Ismail dan Barnabas Orno bakal menjajal pertarungan memperebutkan suara rakyat Maluku, mereka didukung oleh sembilan parpol diantaranya PDIP, Gerindra, Nasdem Hanura, PPP, PKB, PAN, PKPI dan Perindo.
Sementara, Rusmadi Wongso-Irjen Purn Safaruddin maju di Pilkada Kalimantan Timur 2018 dengan diusung koalisi PDI Perjuangan dan Partai Hanura.
“Kelompok kelompok masyarakat yang ditemui tersebut mengaku tidak akan memilih pasangan cagub dari kepolisian,†sambung Neta.
[sam]
BERITA TERKAIT: