Aktivis 98 yang juga pentolan Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred), Wahab Talaohu mengatakan, sejumlah langkah tengah dilakukan demi keberhasilan kegiatan tersebut.
"Karena menyadari adanya kekuatan. Jadi ini tidak bisa dilakukan oleh orang perorang harus dilakukan secara kolektif,†kata Wahab kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/6).
Tak hanya itu, ide Rembuk Nasional ini juga dilandasi oleh rasa ingin berkumpul seluruh aktivis.
Juga kesadaran politik membangun menjadi kesadaran kolektif yang kemudian menelurkan gagasan-gagasan tentang perubahan.
"Maka tidak berhenti di 98 saja, dia tentu dinamis dan faktual, otentik terhadap situasi hari ini,†ujarnya.
Sementara, Ketua Panitia acara Rembuk Nasional 98, Sayed Junaidi Rizaldi mengakui banyak tantangan untuk mengumpulkan simpul-simpul aktivis untuk melakukan konsolidasi dalam Rembuk Nasional.
"Tantangan sih banyak, yang enggak senang pasti ada, nabi saja banyak yang enggak senang (saat menyebarkan dakwah),†kata dia.
Untuk itu, rencananya, Minggu 3 Juni 2018 akan ada keterangan kepada media perihal maksud dan tujuan diadakannya acara Rembuk Nasional ini.
"Nanti hari Minggu 3 Juni 2018, kami akan adakan konferensi pers di markas Pena 98,†bebernya.
[sam]
BERITA TERKAIT: