Golkar Komunikasi Ke Parpol Pendukung Jokowi Dorong Airlangga Cawapres

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 01 Juni 2018, 21:27 WIB
Golkar Komunikasi Ke Parpol Pendukung Jokowi Dorong Airlangga Cawapres
Foto: Net
rmol news logo Kader Partai Golkar mengharapkan agar petahana, Joko Widodo (Jokowi) memilih Ketua Umum, Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, kolaborasi duet kader Golkar dengan Jokowi dapat dilanjutkan untuk pemerintahan sampai tahun 2024 seperti Jokowi memilih Jusuf Kalla di Pilpres 2014 lalu.

"Hampir semua (kader Golkar) menyuarakan mendorong Pak Airlangga sebagai cawapres Jokowi. Tentu kita berharap 5 tahun berikutnya, dengan kita mendukung Pak Jokowi, kita juga berharap cawapresnya berasal dari Golkar," tegasnya saat ditemui di Kantor DPD I Jakarta Partai Golkar, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/6).

Namun diakuinya strategi untuk memasangkan Airlangga sebagai cawapres Jokowi tentu jauh berbeda dengan tahun 2014 lalu.

Kali ini, lanjut dia, Golkar akan menyampaikan gagasan-gagasannya terhadap politik, demokrasi dan juga Indonesia.

"Salah satu yang sudah kita louncing dan memang ini menjadi juga menjadi program pemerintah, itukan economy digital making Indonesia for point zero itu. Mudah-mudahan ini juga bisa membantu mengangkat elektabilitas Pak Jokowi," jelas Dolly.

Dia menambahkan, Golkar merupakan partai pendukung yang memiliki modal persentase suara nasional terbesar selain PDI Perjuangan. Hal itu merupakan salah satu catatan penting bagi pencalonan Airlangga.

"Bahkan Golkar menjadi partai yang pertama mengusung Jokowi dalam Pilpres 2019," tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Doli, Golkar akan mengkomunikasikan agenda pencalonan Airlangga sebagai cawapres Jokowi dengan partai pengusung yang lain.

"Kan bisa jadi PDIP punya cawapres, Hanura juga begitu, NasDem juga begitu. Oleh karena itu waktu-waktu ke depan itu, bisa dibicarakan secara terbuka sesama partai pengusung tapi finalnya tetap di tangan Pak Jokowi," pungkasnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA