Mantan Kabareskrim Polri itu dinilai memancing
chaos di masyarakat dengan sikapnya tersebut karena akan menyebabkan harga beras terus mahal.
"Ini sudah tahun politik dan kampanye jangan sampai stok beras nasional kurang yang kemudian menyebabkan kelangkaan beras dan harga beras menjadi mahal," ujar Sekjen FSP BUMN Bersatu, Trisasono dalam keterangannya, Jumat (1/6).
Jika alasan gudang Bulog sudah penuh sehingga menolak impor beras, menurut Tri, kemampuan Buwas dalam manajemen logistik patut dipertanyakan.
"Apa Budi Waseso enggak tahu kalau swasembada beras tahun 2017 yang dicanangkan Pak Joko Widodo Gagal sehingga perlu stock buffer nasional untuk komoditi beras dengan cara melakukan impor beras," kata Tri.
Tri menekankan, impor beras yang digagas Jokowi melalui Menteri Perdagangan sebenarnya sebagai upaya menjaga ketersediaan beras nasional. Sebab diprediksi cuaca ekstrim tahun ini akan banyak menyebabkan gagal panen.
Saran dia, Buwas tinggal sewa gudang-gudang milik BUMN seperti aset PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia yang banyak kosong atau gudang pabrik swasta yang sudah bangkrut.
"Jangan dirut Bulog bertameng pada nasib petanilah kalau impor beras nasional dilakukan, harus realistis selama ini Indonesia sudah jadi negara pengimpor beras
kok," tegasnya.
Karena itu, ia mendesak Presiden Jokowi harus segera memecat dirut Bulog karena bisa menurunkan elektabilitasnya di Pilpres 2019 nanti dan tertundanya pembagian raskin kepada masyarakat yang miskin.
[wid]