Politikus PDIP: Masjid Tempat Membangun Politik Yang Beradab

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 30 Mei 2018, 17:53 WIB
Politikus PDIP: Masjid Tempat Membangun Politik Yang Beradab
rmol news logo Masjid merupakan pusat pergerakan umat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Masjid itu bukan cuma tempat ritual melepas rindu kepada Allah, tapi masjid adalah pusat pergerakan umat,” terang Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, dalam diskusi bertajuk "Masjid Dalam Pusaran Politik Kekuasaan" di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (30/5).

Menurut dia, masjid bukan saja memiliki fungsi dalam hablumuminallah tapi juga hablumminannas. Tetapi juga berguna dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.

Sebagai pusat pergerakan, lanjut dia, sudah tentu masjid akan menjadi pusat peradaban bagi umat Islam. Fungsi masjid akhirnya menjadi luas dan penuh makna.

Terkait pro dan kontra fenomena politisasi masjid, dengan tegas Arteria menyatakan bahwa PDIP tidak pernah melarang ceramah politis di dalam masjid. Yang ditentang oleh PDIP adalah ujaran kebencian di dalam masjid.

"PDIP tidak reaksioner menanggapi kasus politisasi masjid. Kami memandang masjid memang sebagai tempat membangun politik yang beradab. Yang tidak boleh adalah hatespeach di masjid," tekannya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA