Keputusan Jokowi merekrut Ngabalin pun dikaitkan dengan kebijakan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin baru-baru ini yang merilis 200 nama mubaligh.
"Masuknya Ali Mocthar Ngabalin bagian dari cara pak Jokowi mengantispasi kegagalan pola komunikasi Menteri Agama," ujar Kabid Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/5).
Menag Lukman beralasan, sering diminta rekomendasi nama mubaligh dari masyarakat. Rilis ini kata Menag Lukman hanya bersifat sementara. Namun publik memandang sebaliknya.
"Rilis 200 mubaligh justru seolah-olah membuat klarifikasi ada ulama plat merah-plat hitam, pernyataan menag itu yang membuat posisi Jokowi semakin tidak nyaman," ujar Sukmo.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.