Setelah dua nama jenderal bintang tiga dan satu jenderal bintang dua yaitu, Kelamdiklat Polri Komjen Pol. Moechgiyarto, Kabareskrim Komjen Pol. Aridono Sukmanto dan Irjen Pol. Arman Depari. Kini muncul nama Irjen Pol. Heru Winarko yang merupakan Deputi Penindakan KPK untuk menggantikan Buwas sapaan akrab Budi Waseso.
Namun kabar tersebut dipatahkan oleh Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Mohammad Iqbal. Menurut Iqbal, munculnya nama-nama tersebut wajar saja sebagai isu, namun mantan Kapolrestabes Surabaya itu menegaskan bahwa Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian belum mengusulkan siapa nama pengganti Buwas yang akan diserahkan kepada Presiden.
"Selalu ada isu yang buat isu siapa lagi. Tapi Polri belum menentukan," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/2).
Soal nama Irjen Pol. Heru Winarko yang dikabarkan sudah sampai ke meja Presiden, hal itu belum tentu benar.
"Kan katanya, saya kan sumber resmi. Kita nunggu aja. Kan masih ada spare waktu. Pak Buwas 1 April baru pensiun. Sudahlah, beliau melaksanakan tugas secara profesional, enjoy, jangan lagi disibukkan dengan isu ini," jelas Iqbal.
Ada beberapa syarat untuk bisa duduk sebagai kepala BNN. Yakni mempunyai pengalaman paling singkat lima tahun dalam penegakan hukum dan paling singkat dua tahun dalam pemberantasan narkoba. Kemudian, bersedia melepaskan jabatan struktural dan atau jabatan lain selama menjabat kepala BNN.
Soal pernah memberantas narkoba, baik Ari, Moechgi dan apalagi Arman kenyang dengan pemberantasan narkoba. Ari yang duduk sebagai Kabareskrim membawahi Dir IV/Narkoba Bareskrim sementara Moecghi pernah menjabat Dir Narkoba Polda DIY.
Lebih jauh, kabar beredar menyebutkan, jika Ari Dono jadi kepala BNN maka bisa jadi dia akan digantikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Idham Azis yang juga merupakan orang reserse tulen atau jika Moecghi yang jadi, maka Asisten Operasi Kapolri Irjen M. Iriawan yang akan naik menjadi Kabaharkam.
[rus]
BERITA TERKAIT: