Menko Maritim: Status Awas Gunung Agung, Ekonomi Bali Lebih Parah Pasca Bom 2002

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 18 Desember 2017, 19:20 WIB
Menko Maritim: Status Awas Gunung Agung, Ekonomi Bali Lebih Parah Pasca Bom 2002
rmol news logo Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pemerintah keliru soal penetapan status awas Gunung Agung sehingga dampaknya melebihi pasca kejadian Bom Bali 2002.

"Kita harus akui mungkin kami membuat asesmen yang keliru," kata Luhut usai menghadiri kegiatan video conference bersama Kapolri, Panglima TNI dan sejumlah Menteri di Mabes Polri, Senin (18/12).

Akibat status itu, selama kurang lebih tiga bulan kondisi perekonomian di Bali terganggu yang dampaknya bahkan melebihi pasca kejadian Bom Bali tahun 2002 yang lalu.

"Itu ekonomi di Bali itu lebih jelek daripada bom Bali dulu," ucap Luhut.

Pada kesempatan itu, Luhut menjelaskan soal status awas hanya ditujukan bagi kawasan yang jaraknya 10 kilomater dari Gunung Agung, sehingga untuk keseluruhan pulau Bali tidak terkena dampaknya.

"Jadi saya ulangi tidak ada dampaknya ke seluruh Bali. Dan kemudian hasil prediksi angin, angin bertiup ke timur, jadi tidak akan mengenai landasan udara Ngurah Rai," terang Luhut.

Untuk meyakinkan bahwa Bali tidak ada masalah, lanjut Luhut, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kepada beberapa menteri terkait untuk melakukan rapat terbatas di Pulau Dewata Bali.

"Kami akan ada ratas atau rapat kabinet di Bali," pungkas Luhut. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA