“Saya dulunya tidak percaya dengan pertumbuhan ekonomi, karena saya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan saya lihat dulu katanya angka pertumbuhan ekonomi tinggi pada zaman orde baru, tapi kok banyak yang miskin,†kata Risma saat diskusi bertajuk "APBN 2018 untuk siapa?" yang diselenggarakan Serikat Pekerja Pers, di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (4/12).
Saat menjadi Walikota Surabaya, Risma memutuskan untuk tidak memperdulikan angka pertumbuhan ekonomi dan mengutamakan kesejahteraan rakyat terlebih dahulu.
“Sudahlah gak usah peduli angka pertumbuhan ekonomi, yang penting rakyatnya sejahtera,†tandasnya.
Risma mengklaim akan menjalankan program-program yang telah dibuatnya dan harus dirasakan oleh masyarakat Surbaya. Salah satunya yakni pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya digratiskan.
Selain itu, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pun dilakukan secara akuntabel, transparan dan detail memanfaatkan sistem e-government dan e-budgeting.
“Dengan cara ini, pertumbuhan ekonomi naik sendiri. Kami pun bisa menghemat anggaran sekitar 20 – 25 persen,†demikian Risma.
[san]
BERITA TERKAIT: