"Menurut saya itu memunculkan provokasi dan menimbulkan saling mencurigai, jangan menghidup-hidupi sesuatu. Masalahnya sudah selesai," kata Maaruf Amin di sela acara peringatan Maulid Nabi di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).
Ia khawatir acara itu menjadi ajang propaganda yang bersifat agitasi, bukan tausiyah yang mengutuhkan umat dan bangsa.
"Di acara seperti itu menimbulkan kemudian melakukan kritik tajam, anu lah sifatnya seperti orang bukan tausiyah," jelasnya.
Ma'ruf balik mempertanyakan maksud diadakan reuni akbar alumni 212, sedangkan permasalahannya telah selesai. Terpidana kasus penistaaan agama, Basuki T Purnama alias Ahok sudah divonis penjara dua tahun oleh majelis hakim Pengadilan Jakarta Utara.
"Sangat mungkin (ada unsur politik) berarti ada masalah lain yang ingin diusung dibangun. Itu tak perlu ya," cetus Maaruf.
Rais Aam PBNU itu mengimbau umat Islam jaga ketenangan. "Kalau acara seperti ini kan (maulid) tenang dan syahdu jadi kita harap masyarakat mengubah persepsinya," tandas Maaruf.
[wid]