Uu menolak lantaran penerapan ini ditakutkan akan mengganggu proses belajar mengajar pendidikan ukhrowi di sekolah agama.
"Kalau hanya difokuskan untuk pendidikan duniawi, saya tidak sepakat," ujarnya sebagaimana diberitakan
RMOLJabar, Rabu (14/6).
Uu khawatir, jika full day school dipaksaka, maka akan mengganggu aktivitas belajar agama siswa. Untuk itu, ia berharap ada kolaborasi antara guru agama dan guru umum, sehingga pendidikan agama siswa tidak terabaikan.
"Dikolaborasikan saja dengan guru di pendidikan duniawi, jadinya pendidikan ukhrowi juga tidak terabaikan," tambah Uu.
Lebih lanjut, Uu akan terus memastikan bahwa setiap siswa di Kabupaten Tasikmalaya, selain memiliki kecakapan ilmu duniawi juga paham dan cakap pada bidang ilmu ukhrowi.
"Selain cerdas, anak juga akan mempunyai akhlakul karimah yang baik. Moral dan mental yang baik yang nantinya akan membanggakan dirinya dan keluarganya," tambah Uu.
[ian]
BERITA TERKAIT: