Pengakuan itu disampaikan dalam pertemuan dengan Komunitas Pesantren se-Jawa Barat pada Minggu, 23 April 2017 lalu, yang videonya beredar di media sosial.
"Jadi sebenarnya, ini rahasia kita ya. Saya menerima itu menyelamatkan agar pembangunan kota Bandung tidak terganggu. Karena kalau saya tolak, mohon maaf pak, hari ini orang yang tidak salah bisa disalahkan. Bisa Tiba-tiba TSK," ucapnya.
"Makanya dalam istikhorah saya itu, saya bergulat batin. Kalau saya terima, ada dinamika. Kalau tidak diterima, lebih banyak lagi bahayanya," sambungnya.
Sebelumnya, dia menyampaikan bahwa Partai Nasdem itu punya media dan kejaksaan.
"Tiba-tiba Nasdem tidak banyak mikir di pos yang sama itu. Langsung aja mendeklarasikan. Nasdem ini Pak, dia punya media. Dia punya kejaksaan. Jadi kalau saya tolak, kemungkinan lebih banyak mudharatnya Pak. Kepada saya atau pembangunan Kota Bandung," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh merupakan pemilik
Metro TV dan
Media Indonesia. Selain itu, Jaksa Agung HM Prasetyo juga adalah politikus Partai Nasdem.
[zul]
BERITA TERKAIT: