Karena itu, saat bertemu Jokowi di Istana kemarin petang, Dahnil menyampaikan dukungannya atas kebijakan tersebut sebagai wujud keberpihakan Pemerintah kepada kelompok miskin.
Namun dalam pertemuan bersama sejumlah tokoh agama tersebut, Dahnil juga menyampaikan nasib warga yang menjadi korban konflik agraria dengan perusahaan.
Dia menjelaskan bahwa sekitar sebulan lalu Muhammadiyah menerima petani Teluk Jambe, Karawang. Saat ini jumlah petani yang ditampung Muhammadiyah, sudah 200 lebih ditambah 60 anak-anak.
Para petani tersebut korban konflik agraria, mereka kehilangan lahan. Sementara pemerintah daerah tidak berpihak kepada mereka.
"Bagi Muhammadiyah tidak ada masalah membantu saudara-saudara kami tersebut, karena salah satu visi dakwah Muhammadiyah adalah membantu mustad'afin," beber Dahnil.
Namun sejatinya, dia menambahkan, negara yang seharusnya hadir membantu mereka.
"Maka saya berharap Pak Presiden untuk turun langsung menuntaskan masalah ini. Sehingga kebijakan redistribusi lahan yang akan Bapak dorong benar-benar memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat miskin," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: