Untuk itu, Polda Metro Jaya (PMJ) akan melakukan penyekatan antarpendukung dan imbauan kepada pihak Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) sebagai langkah preventif.
"Potensi yang terjadi adalah kemungkinan terjadi konflik antar pendukung. Untuk itu kita lakukan penyekatan serta imbauan Kamtibmas," ujar Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana di kantornya, siang tadi.
Pihak PMJ juga akan melibatkan polisi wanita (polwan) sebagai "penyekat" (border) di antara pendukung pasangan calon (paslon).
Sedangkan, untuk pengamanan di luar gedung, polisi juga memasang sekat berupa traffic cone.
Pasalnya, lokasi pendukung paslon yang berdekatan dan tanpa sekat berpotensi memicu gesekan jika terjadi perang mulut.
"Nanti ada anggota polisi akan berjaga di luar. Ada border, penyekat, polwan juga di bagian dalam. Kami berharap debat publik nanti akan berjalan lancar, aman, dan terkendali," tutur mantan Dirpamobvit PMJ itu.
Selain itu, alumni Akpol 1989 tersebut menambahkan, pihak PMJ juga telah membatasi jumlah pendukung masing-masing paslon yang diijinkan hadir saat debat berlangsung. Khususnya, bagi massa yang akan masuk ke venue debat.
"Pendukung dari masing-masing yang diizinkan masuk ke dalam hanya 100 orang," pungkas suksesor Nandang Jumantara di kursi Wakapolda Metro itu
Seperti diketahui, dalam debat perdana paslon Cagub dan Cawagub DKI nanti, polisi mengerahkan 1.700 personel dengan empat ring pengamanan.
Bahkan, Suntana mengatakan, pihaknya akan menerapkan metode 'Tactical War Game' dan 'Tactical For Game' saat pengamanan nanti.
Sementara itu, ketiga paslon akan berdebat terkait bertema masalah pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat, lingkungan dan transportasi, serta masalah sosial ekonomi.
[wid]
BERITA TERKAIT: