"Pada saat mana data-data itu disampaikan ke publik, termasuk dalam rapat paripurna ini, maka akan mengganggu perekonomian kita secara keseluruhan," ujarnya saat Rapat Paripurna DPR di gedung Nusantara II Senayan, Jakarta, Selasa (10/1).
Padahal banyak pencapaian pemerintah Jokowi-JK di tahun 2016 lalu yang sepatutnya diapresiasi, seperti di bidang ekonomi.
"Patut diapresiasi, pertumbuhan ekonomi kita berkisar 5 persen lebih," tegas ketua kelompok Komisi XI DPR ini.
Bahkan capaian ini, kata Jhonny, tertinggi ketiga di antara negara-negara G20. Termasuk juga pengendalian hasil devisa tiga persen di tahun 2016. dan stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai dengan UU APBN 2016.
Semua pencapaian ini menurut dia, tentu memberi dampak terhadap target pembangunan nasional.
"Sekali lagi melalui sidang ini, kami ingin menggarisbawahi dan mengingatkan agar penggunaan data jangan hiperbolik," pungkasnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: