Petisi bubarkan partai berakronim PDI Perjuangan itu dibuat pada laÂman Change.org. Petisi yang dituÂjukan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) itu dibuat oleh seseorang menÂgatasnamakan Abyan Karami.
Hingga kemarin sore pukul 18.17 wib atau sekitar 19 jam sejak dimuat di dunia maya, petisi tersebut telah ditanÂdatangani lebih dari 6.109 orang.
Pada pengantar petisi, Abyan menulis, pembubaran PDI Perjuangan layak dilakukan karena melanggar ketentuan UUD 1945 dan Pancasila. "Bubarkan PDIP karena sudah melanggar UUD 45. Partai politik secara langsung ikut melanggar konstitusi dan Pancasila, jika tetap mengusung dan membela penista agama. Konsekuensi tegas bagi parÂtai pendukung yang telah melanggar ketentuan UUD 1945 dan Pancasila, layak dibubarkan," tulisnya merujuk kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang mencalonkan diri menÂjadi gubernur DKI Jakarta periode kedua pada pilkada 2017.
Petisi itu juga ramai dikomenÂtari khalayak netizen pada laman
Change.org. Di antaranya, akun Suherman Herman mendukung pembubaran PDI Perjuangan. "Saya ingin PDI Perjuangan dibubarkan karena telah melanggar dan menÂgubah UUD '45," katanya.
Akun Didi Sandiki juga menduÂkung isi petisi tersebut. Dia menilai, kader PDI Perjuangan banyak terliÂbat kasus korupsi. "Partai ini sangat korup," tulisnya.
Senada, Taufiq Qurrohman menÂgaitkan kerjasama yang terjalin antara PDI Perjuangan dengan Partai Komunis China, "PDIP banyak melakukan kegaduhan, menebar fitnah, terindikasi mendukung komunisme."
Demikian juga pendapat dr. Desra Erwin Aiyuzi. Menurutnya, cukÂup alasan MK membubarkan PDI Perjuangan. "Partai yang isinya orang-orang yang tidak memiliki ideologi seperti rakyat Indonesia kebanyakan."
Tindak-tanduknya kontroversial dan mengundang banyak kemarahan rakyat kecil. "Berlindung di balik (nama besar) Proklamator Indonesia, padahal merÂeka menghancurkan apa yang telah Proklamator bangun," komentarnya.
Akun Muhamad Firdaus malah menuding PDI Perjuangan sebagai reinkarnasi Partai Komunis Indonesia (PKI), "PDIP adalah partai reinkarnasi PKI. Mau bukti...?? Lihat di Youtube, udah banyak ko!!"
Akun Andi Darussalam mengatakan, dengan membela lantang terÂdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama, suÂdah sepantasnya PDIP dibubarkan. "Tidak pro rakyat dan membela peÂnista agama (Ahok)," ungkapnya.
Akun Siti Nadiyanti mengatakan, kebijakan PDIP lebih sering tidak sesuai slogan partai wong cilik. Menurut dia, PDIP tidak pro rakyat kecil, "Tidak berpihak ke wong cilik... penuh drama..."
"Semakin hari,msemakin tidak merakyat," timpal akun Husin Baagil.
Sedangkan, akun Sri Widodo meÂnilai, lebih baik petisi pembubaran tidak perlu dibuat. Namun lebih baik yang pro pembubaran PDIP tidak memilih PDIP pada Pemilihan Umum 2019. "Sebetulnya sih nggak perlu dibubarkan. Karena orang-orang tidak akan tersebar lagi, dikotakin aja dan rakyat jangan lagi pilih PDIP....," sarannya.
Selain di laman
Change.org, ribuan netizen pada media sosial Twitter juga ramai mengomentari petisi tersebut.
Netizen @susahingatnya menilai, masuk akal muncul petisi pembubaran partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu. "Buat petisi yuk #bubarkan PDIP, tidak mendidik sama sekali," cuitnya.
Akun @soullufthansa menyindir beberapa kader PDIP, "Orang pinter yang sakit jiwanya."
Akun @hafidz_ary malah melontarkan dua pilihan, membubarkan PDIP atau menurunkan Presiden Joko Widodo. Seperti diketahui, Presiden Jokowi diusung oleh PDIP, "Turunkan Jokowi atau bubarkan PDIP?"
Akun @tanahdatar1945 mengaku siap mendukung petisi pembubaran PDIP, "Petisi Bubarkan PDIP ada nggak? Mau tanda tangan neh."
Akun @Monyongpreside1 menÂgatakan, meskipun Ketua Umum PDIP seperti menenangkan Presiden Jokowi terkait keadaan negeri, naÂmun dia tidak percaya.
"Mega suaranya coba redakan ketakutan JKW, tapi rilnya ummat mayoritas sudah tidak mau ditipu lagi. Petisi bubarkan PDIP sudah mengudara," tulisnya.
Akun @TaurusAdalahAku mengaÂjak netizen mendukung petisi terseÂbut, "Hayuuukk tanda tangan petisÂinya… *OmManaPetisinyaOm".
Menanggapi petisi "Bubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengangÂgapnya hanya dagelan. "Saya belum tahu ada petisi itu. Secara demokrasi (petisi) itu boleh saja. Namun itu akan menjadi dagelan," ujarnya saat dikonÂtak
Rakyat Merdeka, tadi malam.
Menurut dia, petisi tersebut tidak sesuai dengan keadaan PDIP sebaÂgai partai pengusung Presiden saat ini. "Sebagai partai dan pengusung Presiden serta pemenang Pemilu 2014, sangat aneh jika ada pihak yang ingin membubarkan (PDIP). Itu sama saja mimpi di siang boÂlong," katanya.
Dia mengaku akan meminta pihak berwajib untuk menelusuri siapa yang membuat petisi tersebut. "Karena saya ditanya soal ini, saya akan mencari tahu petisi itu. Nanti kita meminta kepada pihak berwajib untuk meneluÂsurinya," pungkasnya. ***
BERITA TERKAIT: