Saat menghadiri DKPP Outlook 2017, refleksi dan proyeksi penyelenggara pemilu, Wiranto bercerita tentang pengalamannya yang kini menjabat kembali sebagai menteri. Ia menyebut dirinya selama 17 tahun terakhir, tidak naik pangkat, karena kembali menduduki jabatan menteri.
"Kalau ada yang 17 tahun nggak naik-naik pangkat, nggak naik jabatan, itu saya. Dulu Menko Polhukam sekarang Menko Polhukam lagi," tutur Wiranto di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, (14/12).
Ia juga menyampaikan, sepanjang pengalamannya menjadi pejabat, ada kalanya mendapat kenikmatan. Kenikmatan itu ia peroleh lagi setelah 17 tahun pensiun menjadi pejabat negara.
"Enaknya jadi pejabat, kalau macet bisa dikawal, lolos dari kemacetan, bisa cepet, kepadatan agenda memang harus dikawal," kata Wiranto.
Kenikmatan jadi pejabat lainnya adalah disebutnya adalah setiap menghadiri acara dibuatkan naskah sambutan oleh staf.
"Tapi kadang nggak nyambung sambutannya," beber Wiranto disambut tawa hadirin.
Namun disampaikan Ketua Umum Partai Hanura ini, ada juga bagian yang tidak mengenakkan menjadi pejabat, yakni ia tidak bisa mengendalikan acara sendiri. Setiap hari agenda ia diatur oleh protokoler kementerian, dengan begitu banyak acara dalam satu hari, mencapai 3-4 acara dalam satu waktu.
Hal itu sangat berbeda ketika ia menjabat sebagai ketua partai politik, yang bisa mengatur sendiri jadwal setiap hari tanpa diatur protokoler soal agenda acara.
"Kalau ketua parpol, ngatur acaranya sendiri. Rapat nggak rapat atur sendiri. Saya sebagai pejabat negara tak bisa mengatur diri sendiri lagi," keluhnya.
Sembari bercanda, Wiranto juga mengaku heran, mengapa setiap ia menjabat Menkopolhukam, selalu diwarnai dengan demonstrasi yang besar. Di masa Orde Baru silam, ia pun menerima gelombang massa aksi yang sangat besar yang hendak menumbangkan Orde Baru. Kini, di masa Presiden Jokowi, ia berulang kali menghadapi jutaan massa di aksi 411 dan 212.
"Dulu demo besar-besaran, sekarang demo lagi. Demo yang nyaris saya, apa saya yang nyari demo," canda Wiranto yang kembali disambut tawa hadirin.
[rus]
BERITA TERKAIT: