Spekulasi itu mencuat karena Akom dinilai tidak mampu mengamankan kondisi tersebut. Terlebih ketika Akom menerima GNPF-MUI di gedung DPR RI. Pihak Istana menilai Akom menjadi pihak yang tidak mendukung pemerintah.
Doli menilai spekulasi pelengseran Akom tersebut keliru karena dasar alasan yang tidak jelas.
"Maka untuk mengantisipasi itu, semua lembaga-lembaga negara yang memungkinkan untuk mendorong terjadinya itu (pemakzulan) harus dikuasai. Itu analisis yang keliru," ungkap Doli dalam diskusi Front Page RMOL bertema 'Novanto: Antara Citra Partai dan DPR' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (29/11).
Oleh sebab itu, lanjut Doli seharusnya partai sebesar Golkar tidak sepantasnya ikut bermain dalam kekeliruan itu.
"Artinya Golkar hanya dipakai ke wilayah yang sekadar mengantisipasi pemahaman yang keliru. Lho kan sayang dong, marwah partai ini tercoreng, ngapain partai sebesar Golkar ngurus-ngurusin kekeliruan yang nggak berdasar," tegasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: