Jurubicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan bahwa keduanya jauh berbeda satu sama lain. Nelson, lanjutnya, dipenjara karena membela kaum mayoritas di Afrika Selatan atas rezim apartheid yang diterapkan pemeintah. Sementara Ahok ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri atas kasus dugaan penistaan agama.
"Pernyataan itu lucu tapi bodoh. Nelson itu mayoritas yang ditindas minoritas rezim apartheid. Waktu itu tidak bisa warga asli Aftika Selatan jadi presiden. Dia ingin mengubah itu," kata Munarman dalam diskusi Himpunan Pengacara Pembela Muslim Indonesia (HIPPMI) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).
Lebih lanjut, Munarman mengaku bingung dengan para pemilih Ahok yang masih setia. Padahal tingkah polah Ahok selalu menimbulkan masalah umat.
"Dengan logika itu, rasanya tidak wajar masih ada aja yang mendukung," tegasnya.
Pasca ditetapkan sebagai tersangka, Ahok mengaku mengambil pelajaran hidup dari sosok Nelson Mandela yang dipenjara sebab menyuarakan aspirasinya. Sehingga jikapun nanti dirinya dipenjara, maka bisa menapak tilas Nelson Mandela yang usai dipenjara menjadi presiden.
"Mandela dipenjara 35 tahun jadi presiden. Siapa tahu gue jadi presiden kan enak, ngapain pusing," ujar Ahok.
[ian]
BERITA TERKAIT: