Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, bahkan menyebut aksi tersebut telah mewakili denyut nadi perasaan keagamaan seluruh umat Islam, tanpa ada perbedaan golongan atau kelompok.
"Kami juga yakin bahwa insiden (kerusuhan) di ujung demo yang damai itu justru tidak sejalan dengan spirit pendemo, dan kami yakin itu ada hal-hal yang memancing di air keruh. Tapi secara umum, baik pendemo dan aparat keamanan sudah melewati fase ini," ujarnya usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No 62, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Dia pun mengimbau kepada seluruh komponen bangsa untuk kembali menciptakan suasana yang kondusif. Sehingga, kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta (non aktif), Basuki Purnama alias Ahok, bisa dikawal sampai akhir yang baik.
"Kami ‎mengajak untuk mengembangkan suasana damai sambil mengawal proses hukum ini secara demokratis, konstitusional, mengikuti koridor hukum, dan tetap bermartabat. Sehingga, penyelesaian kasus ini betul-betul sesuai rasa keadilan dan aspirasi umat Islam yang merasa jiwa keagamaannya terganggu," sambung Haedar.
Haedar juga berharap kepada pihak Kepolisian agar bisa cepat menyelesaikan kasus Ahok agar kehidupan bermasyarakat Indonesia tidak terus berkutat pada masalah yang ditimbulkannya.
"Kami harapkan segera berakhir agar bangsa ini tidak tersandera oleh satu atau dua orang yang bertindak gegabah di dalam kehidupan kebangsaan kita," pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: