Pengamat politik dari Indobarometer, M Qodari menilai apa yang dilakukan oleh Megawati di Kantor KPU DKI itu sangatlah tidak etis. Dirinya menilai PDIP tidak menghargai tiga partai yang terlebih dahulu menyatakan dukungan ke Ahok.
"‎Yang dilakukan Megawati itu terlihat tidak etis. Padahal ‎partai pengusung Ahok ada Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar," kata Qodari di Jakarta, Kamis (22/9).
Ia mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh Megawati itu berpotensi menimbulkan konflik internal dalam partai koalisi pendukung Ahok. ‎Padahal, sebagai partai koalisi, hendaknya harus saling menghargai dan bekerjasama.
"‎Apa yang dilakukan Megawati jelas akan menimbulkan konflik internal. Konflik itu bukan tidak mungkin berdampak pada akar rumput," ujarnya.
Masih kata Qodari, apa yang dilakukan Megawati kepada Ahok secara tidak langsung ingin menunjukkan bahwa PDI Perjuangan sebagai pengusung tunggal. ‎Dirinya menilai bahwa ada ego sektoral yang terjadi saat pendaftaran Ahok-Djarot di KPUD DKI Jakarta.
"PDIP terlihat ingin mencuri panggung. ‎Sebelumnya PDIP kan kalah
start untuk mendukung Ahok," ujarnya.‎
Sementara itu, pengamat politik dari Voxpoll Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai, pemakaian jas merah oleh Megawati kepada Ahok merupakan sebuah sinyal. ‎Menurutnya, pemakaian jas merah itu untuk menegaskan bahwa PDIP merupakan partai pengusung Ahok.
"Megawati yang langsung memasangkan jaket merah ke gubernur Ahok itu sebuah pesan yang dikirim ke Golkar, Hanura dan Nasdem, itu maknanya dalam sekali.‎ Sinyal yang dikirim bahwa PDIP adalah partai "pengusung utama", sementara Golkar, Hanura dan Nasdem hanya meramaikan dan pendukung," kata Pangi.‎
‎
Ia menilai, tidak akan ada matahari kembar, setelah PDI Perjuangan secara resmi mengusung Ahok. Dan dampak atas hal itu, Golkar, Nasdem dan Hanura kehilangan pengaruh.
"Ini jelas perebutan pengaruh, pengaruh dan warna PDIP melongsorkan pengaruh partai pendukung lainnya. Saya yakin kader Golkar, Hanura dan Nasdem di kader akar rumput pecah," ujar Pangi menambahkan.
[rus]
BERITA TERKAIT: