Pagi tadi, Paripurna DPR menetapkan Wakil Kapolri itu sebagai calon kepala BIN, setelah kemarin menjalani uji kelayakan dan kepatutan (
fit and proper test) di Komisi I DPR.
Usai mengikuti sidang Paripurna di DPR, awak media menanyatakan kasus Arcandra Tahar kepada BG. Diketahui, Arcandra Tahar diberhentikan dalam waktu singkat sebagai Menteri ESDM karena persoalan kewarganegaraan.
BG menyebut kasus tersebut menjadi pelajaran berharga, khususnya untuk lembaga intelijen.
Dia mengatakan BIN ke depan akan memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat kepada Presiden.
"Tentunya dalam pemberian masukan dan informasi kepada Presiden sesuai dengan motto kerja BIN, yaitu cepat, tepat dan akurat. Ini yang harus kita perkuat," ungkapnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9).
Terakhir, BG mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, tokoh, pemerhati, khususnya dari pengamat intelijen, dan juga wartawan yang telah mendukung dan meliput serta memberitakan proses pencalonannya.
"Dan ini semua menjadi modal saya untuk semakin memantapkan langkah saya untuk bekerja sebagai Kepala BIN," tukasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: