Ada Kesan Negatif Jika Luhut Tetap Jadi Plt Menteri ESDM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 30 Agustus 2016, 06:56 WIB
Ada Kesan Negatif Jika Luhut Tetap Jadi Plt Menteri ESDM
Luhut B Panjaitan/Net
RMOL. Sudah setengah bulan jabatan Menteri ESDM dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt). Luhut Binsar Panjaitan yang juga Menko Maritim ditunjuk Presiden Jokowi menjabat sebagai Plt Menteri ESDM menggantikan Arcandra Tahar karena kasus kewarganegaraan ganda.

Analis politik & HAM dari Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga menilai, berlarut-larutnya kekosongan Menteri ESDM definitif akan menimbulkan preseden buruk di tengah-tengah masyarakat.

Selain itu, banyak program-program Nawacita Presiden Joko Widodo akan berjalan tersendat-sendat dikarenakan belum adanya Menteri ESDM yang defenitif.

"Ada kesan negatif apabila Presiden Jokowi mengulur-ulur waktu menunjuk pejabat baru Menteri ESDM. Dengan mempertahankan Luhut sebagai Plt, ada kesan kepentingan politik tertentu, padahal posisi Luhut tak kalah strategis sebagai Menko Maritim untuk mengkordinasikan tugas-tugas menteri yang di bawah naungannya," ujar Andy, Selasa (30/8).

Selain itu, lanjut Andy, masih banyak tokoh atau pakar ESDM dari ITB, ITS dan praktisi perminyakan Indonesia yang memimpin perusahaan-perusahaan minyak dan gas internasional yang mumpuni untuk memimpin kementerian ESDM.

"Sekarang, tinggal bagaimana political will Pak Jokowi untuk melakukan seleksi yang terbaik diantara orang-orang profesional tersebut untuk menjadi Menteri ESDM, sehingga kesan mengkluster Kementrian ESDM dengan menunjuk seorang Plt dapat disalahartikan Presiden akan memanfaatkan kementerian yang "basah" ini untuk kepentingan tertentu," tukas dia. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA