Langkah itu ditempuh karena Ruhut menuding Amir Syamsuddin memprovokasi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY agar mencopotnya dari jabatan jurubicara partai.
Demikian ditegaskan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin kepada wartawan,di Jakarta, Selasa (23/8).
"Bukan hanya saya yang dilecehkan (Ruhut), tapi juga teman-teman yang lain. Tudingan Ruhut itu tidak berdasar," katanya.
Menurut Amir, setelah bukti-bukti tudingan terkumpul maka secara pribadi akan melaporkan Ruhut ke MKD. Hal itu ujarnya merupakan hak setiap warga negara yang merasa dilecehkan oleh Ruhut.
"Banyak kader (Demokrat) yang merasa dilecehkan oleh prilaku Ruhut ini. Ini tak boleh dibiarkan," tambahnya.
Sebelumnya, Ruhut mengklaim ada beberapa kader Partai Demokrat yang tidak suka dengannya salah satunya Amir Syamsuddin. Dia menuding kader Partai Demokrat yang tidak suka dengannya itu mendorong SBY untuk menyingkirkannya dari jabatan Jubir Partai Demokrat.
"Waktu Putu Sudiartana tertangkap tangan KPK, gua ini juru bicara, gua ini antikorupsi, statement aku Putu dipecat, Amir Syamsudin dan kawan-kawan marah bikin pertemuan. aku koordinator jubir enggak diundang," ujar Ruhut, Senin (22/8).
Ruhut, kata Amir, berupaya mencoba membela KPK dalam kasus Putu Sudiartana. "Mungkin dia (Ruhut) padahal, sejak awal Demokrat berupanya dan susah payah berada paling paling depan di Senayan untuk membela KPK. Demokrat berupaya menolak revisi UU KPK. Kenapa Ruhut menyatakan hanya dia yang membela dan mendukung KPK?" ucap Amir.
Sebenarnya Demokrat, dia menambahkan sudah mengingatkan Ruhut agar tidak menggunakan atribut partai untuk mendukung seseorang maju di Pilkada. Misalnya, Ruhut dukung Ahok di Pilkada Jakarta, padahal Demokrat belum mengeluarkan sikap terkait hal itu.
"Sebab, dalam partai politik ada rambu-rambu yang harus dipatuhi semua kader," katanya.
[rus]
BERITA TERKAIT: